Sekilas tak ada yang berbeda dari pagi itu. Semua terjadi apa adanya, Murid-murid dengan semangatnya mengikuti perlombaan. Guru-guru dengan setia menunggu anak didiknya sampai usai perlombaan. Yah,, memang tak ada yang beda dari pagi itu di sekolah tempat dilaksanakannya Olimpiade Tingkat Kota itu. Sekeliling mata ku memandang, ada yang membuat pendanganku terhenti. Melihat sesorang yang dengan tekun mengambil satu persatu dan mengumpulkan sampah-sampah yang mengotori setiap penjuru ruang sekolah. Selain sikapnya yang gigih yang menggugah hati dan pandangaku, namun postur tubuh dan besarnya pikulan yang ia bawa. Ia adalah sosok anak yang seharusnya juga ikut mengenyam pendidikan seperti anak-anak lainnya di sekolah, bahkan lebih dari itu, ia seharusnya mendapatkan perhatian, kasih sayang dari masa-masa indah kecilnya yang penuh warna. Yang membuat semakin tertegun adalah barang yang setia ia bawa dari satu tempat-ke tempat lainnya. Tubuhnya bahkan lebih kecil dari pikulan yang menggendong di pundaknya. ia kisaran anak seusia sekolah dasar yang harusnya menikmati masa keemasannya.

Ia dengan tekun mengambil satu persatu sampah di setiap penjuru halaman, rasa malu, lelah dan letih tak lagi menjadi penghalang untuk mengais rizki dari sampah-sampah yang ia ambil. selangkah demi selangkah ia terus berjalan di setiap sudut ruang sekolah. langkahnya terus tertuju pada sampah yang terjatuh atau tergeletak di halaman sekolah itu. pandangan orang-orang sekelilingnya tak lantas membuatnya malu untuk "memulung". Rasa Gigih, sikap dan Semangat Juang itu yang membuat hatiku terpukul. tercabik dan tersayat dari "Ibroh" yang Allah perlihatkan padaku pagi itu. Tak ada yang kebetulan dari setiap langkah ini. begitupun dengan langkahku pagi itu yang di pertontonkan perjuangan seorang anak kecil yang gigih, semangat, dan berjuang demi masa depannya yang lebih baik.

Astagfirullah,,, diriku yang begitu banyak diberikan waktu, kesempatan, dan kecukupan rizki. yang tak harus keras berjuang seperti itu. kesempurnaan fisik yang kuat, yang tak harus ku mengeluh lebih dari hidupku saat ini. aku masih menyia-nyiakan waktu dari setiap kesempatan hidup yang ada. masih menyia-nyiakan dari setiap rupiah yang dimiliki. Masih terlena dengan semua fasilitas dan kesempurnaan fisik yang ada. Seharusnya, diriku yang tak harus sekeras anak kecil itu berjuang, banyak karya dan prestasi yang diraih. banyak harta yang diinfaqkan di jalan-Nya. dan banyak waktu yang harusnya produktif. bukan justru mengisi hari-hari dengan hura-hura, bermain dan hal-hal yang tidak bermanfaat. menggunakan dengan baik dari rizki yang Allah berikan. Hari ini benar-benar menjadi pelajarn berharga untukku. dan mungkin untuk kita semua setelah sahabat baca tulisan ini. Anak itu benar-benar menjadi guru kehidupan sepanjang masa.

Sahabat,,, 
Selagi Allah masih memberikan kita kesempatan, selagi nafas ini masih dapat kita hirup, selagi matahari belum terbit dari barat. akan lebih indah jika kita gunakan waktu yang ada, dan kesempatan yang langka untuk memperbanyak ibadah yang masih sering kita tinggalkan, untuk memperbanyak amal kebajikan yang sering lupakan. Selagi Allah memberikan rizki yang cukup, akan lebih mulia jika kita memperbanyak amal jariyah, infaq dan sodaqoh, berbagi kebahagiaan pada orang-orang yang memang layak menerimanya. karena jika kesempatan tak lagi ada, umur tak lagi bersama, matahari terbit dari ufuk barat, dan rizki tak lagi mencukupi. semua harapan, kenginan dan niat mulia kita hanya akan menjadi sia-sia.
waktu ini sangat amat berharga, kesempatan ini amat sangat mulia dan hidup kita saat ini amat sangat disayangkan jika dipergunakan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. karena disisi lain masih ada orang-orang yang tidak seberuntung kita saat ini, yang harus lebih keras berjuang dalam menjalani hari-hari dimasa hidupnya, yang harus lebih keras mengais rizki dari Rizki-rizki Allah yang bertebaran dimuka bumi ini. Kesempatan ini, kesempurnaan fisik dan kecukupan rizki ini harusnya membuat diri kita menjadi insan-insan mulia yang membawa kebaikan, menjadi pribadi-pribadi yang penuh dengan karya dan prestasi dan pribadi-pribadi yang pandai bersyukur dari setiap nikmat yang Allah berikan.

***
Hidup sekali mulia, lalu mati masuk syurga... amiin :)

Posting Komentar

Author Name

{picture#https://photos.google.com/photo/AF1QipPhwXqnQPZt7roDvDRN1IYTUDAUIbcEWi69thWv} Selamat Datang dan Selamat Membaca di Suhe's Blog. Blog ini saya buat sebagai tempat belajar dan berbagi. Karena kewajiban seorang muslim adalah untuk terus belajar, dan seorang muslim terbaik adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Semoga memberi manfaat :) {facebook#https://www.facebook.com/akhi.suhe} {twitter#https://twitter.com/suhe_20} {google#https://plus.google.com/u/0/115152556635352635251}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.