Sahabat….
Hidup akan terus berlalu
dan waktu akan terus berputar. Putaran waktu akan membawa kita pada kenyataan
hidup yang tidak bisa dipungkiri. Realita kita hari ini adalah cerminan kita
dimasa lalu. Begitu pun masa depan kita, akan banyak ditentukan oleh realita kita
hari ini.
Maka, saat kita
memutuskan untuk bermain-main hari ini, bersiaplah untuk dipermainkan oleh masa
depan. Saat kita memutuskan untuk bermalas-malasan hari ini, bersiaplah untuk
kerja keras di masa depan. Bermain boleh, tapi bukan untuk main-main. Tertawa
boleh, tapi bukan untuk mentertawakan. Perbanyaklah bercermin pada diri
sendiri, bukan menyandarkan diri pada orang lain. Sesibuk apapun kita dengan masa
depan orang lain, masa depan kita, kita sendiri yang menentukan. Setialah pada
proses, karena tidak ada yang terjadi tiba-tiba.
Proses memang butuh
waktu, tapi sibuk dengan urusan orang lain juga memakan waktu. Saat kita sibuk
dengan masa depan orang lain, ada banyak orang yang sedang sibuk dengan masa
depannya. Jangan biarkan diri ini tumbuh dan dibesarkan dengan kesibukan
mengurusi masa depan orang lain. Sedang orang lain sudah tumbuh dan dibesarkan dengan
kesungguhan proses yang dilaluinya. Setialah pada proses membangun masa depan,
semoga kelak Tuhan sampaikan kita pada tujuan akhir dari proses panjang yang
kita lalui.
Saat banyak orang lain
mengurusi masa depanmu, bersyukurlah!. Itu tanda mereka sangat peduli denganmu.
Biarkan mereka mengurusimu sampai waktunya habis dilekang oleh waktu kebesaran
masa depanmu. Setialah pada sebuah proses, karena itu pun bagian dari proses
pembesar jiwamu. Jika Tuhan saja menguji seorang hamba yang mengaku beriman,
kenapa kita tidak mau diuji oleh hamba-Nya untuk sampai pada proses yang
diimpikan?. Ujian adalah barometer kekuatan kita melalui sebuah proses. Saat kita
mampu melalui setiap ujian itu, keyakinan dan kesungguhan kita pada sebuah proses
semakin kuat dan itu yang mempercepat realita hasil dari sebuah proses yang
kita citakan.
Bersabarlah, setialah
pada sebuah proses. Bukan pada hasil yang diinginkan. Percayailah bahwa tidak
ada hasil yang menghianati proses. Demikian sudah menjadi qudratullah. Jika
tidak mau melalui sebuah proses, jangan mimpi untuk mendapatkan hasil darinya.
Sahabat….
Kita adalah insan
biasa yang tak luput dari dosa dan nista. Maka yakini bahwa tidak ada insan yang
sempurna. Kita sepakat bahwa kesempurnaan adalah milik Tuhan yang Hak. Maka saat
melihat ketidaksempurnaan orang lain, kita tidak punya kewajiban untuk
mengadili ketidaksempurnaanya. Karena saat kita mengadili ketidaksempurnaan
orang lain, Tuhan akan mengadili kesempurnaan yang kita yakini di masa yang
akan datang. Bersyukurlah saat Tuhan memberimu banyak kelebihan, karena itu
amanat-Nya untuk menyempurnakan hamba-Nya yang lain.
Selamat berproses
sahabat
Semoga letih panjang
perjuanganmu menjadi catatan Tuhan untuk menyampaikan pada masa depan yang
direstui-Nya. Semoga besar peluh pengorbananmu menjadi pembesar amal pencapaian
masa depanmu. Jangan nistai diri dengan men-judge hamba-Nya sedang kita
hidup dengan ketidaksempurnaan diri.
Sahabatmu
Surabaya, 21 April
2016
Posting Komentar